본문 바로가기
자유게시판

Sepuluh Perintah dalam Teologi Katolik

페이지 정보

작성자 Karma 작성일24-09-30 21:50 조회4회 댓글0건

본문

Misinformasi aborsi adalah suatu ketidaksesuaian informasi antara fakta dan mitos mengenai tindakan aborsi dengan implikasinya dalam kondisi medis, hukum dan peraturan, kepercayaan, serta kebudayaan yang beredar di masyarakat melalui media tertentu, khususnya media sosial. Sebelum adanya undang-undang ini, aborsi dianggap sebagai tindakan kriminal, sehingga banyak perempuan yang melakukan aborsi meskipun berisiko. Pustaka-pustaka Pāli kuno (Pali: sutta) tak menjelaskan alasan atas tindakan Angulimala, selain kekejaman belaka. Selain naskah-naskah kuno tersebut, ada juga kisah tambahan berikutnya, yang muncul dalam ulasan tentang Majjhima Nikāya yang diatribusikan kepada Buddhaghosa (abad ke-5 M), dan ulasan tentang Theragathā yang diatribusikan kepada Dhammapāla (abad ke-6 M). Sutta Aṅgulimāla dalam Majjhima Nikāya. Selain sutta dan paritta, perisaibet ada pula kisah-kisah Jātaka, Milindapañhā, dan sebagian peraturan bagi biksu dan biksuni yang berkaitan dengan Angulimala, serta kronik Mahāwaṃsa pada masa berikutnya. Sebagian besar waktu dihabiskan untuk belajar Dhamma dan meditasi. Ombak besar membawa Ossoli ke laut. Selain bukti tekstual, bukti epigrafi kuno juga ditemukan.



Sunat perempuan ini tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga di berbagai Negara lain. Dalam versi lain diceritakan bahwa istri gurunya berniat untuk menggoda Ahiṃsaka. Akhirnya, mereka menuduh Ahiṃsaka menggoda istri gurunya. Setelah orang-orang menghindari jalur tersebut, ia memasuki pemukiman dan menyeret warga dari rumah mereka untuk dibunuh. Setelah diperintahkan oleh gurunya, akhirnya Angulimala menjadi seorang penyamun, berdiam di ngarai di tengah hutan bernama Jālinī, untuk mengintai orang-orang berlalu lalang, lalu membunuh atau melukai mereka. Ahiṃsaka sebenarnya hampir selesai, tetapi ia harus memberikan tanda terima kasih kepada gurunya, sebelum sang guru menyatakan kelulusannya. Di sana, ia unggul dalam pelajaran dan menjadi murid kesayangan gurunya, serta mendapatkan hak-hak khusus di rumah gurunya. Karena Ahiṃsaka menolak, ia menjadi tak senang dan berkata kepada suaminya bahwa Ahiṃsaka telah berusaha untuk menggodanya. Namun, murid-murid yang lain menjadi iri dengan kemampuan Ahiṃsaka dan berusaha agar ia dimusuhi guru. Sementara masing-masing wilayah lain mengembangkan satu bahasa budaya tinggi-Yunani, Sansekerta, dan Cina, masing-masing-wilayah Nil-ke-Oxus adalah palimpsest linguistik bahasa Irano-Semit dari beberapa jenis: Aram, Suryani (timur atau Iran Aram), dan Persia Tengah (bahasa Iran timur). Komunitas Kristen lainnya, seperti Gereja Ortodoks dan banyak gereja Protestan, menggunakan rumusan yang dibakukan oleh para Bapa Gereja Yunani dari Kekristenan Timur.



Saat dewasa, Ahiṃsaka menjadi orang yang tampan, cerdas, dan berperilaku baik. Buddhaghosa menyatakan bahwa sang ayah menamai anaknya Ahiṃsaka, yang artinya 'orang tak berbahaya'. Dalam Islam Syiah, aborsi "dilarang setelah implantasi sel telur yang telah dibuahi." Seperti ulama Syiah lainnya, Ayatullah Khomeini menyatakan bahwa "Penghentian kehamilan bahkan pada tahap sedini mungkin dalam keadaan normal tanpa alasan apa pun tidak diperbolehkan" dan menyatakan pula bahwa "Syariah tidak mengizinkan aborsi janin". Kedua naskah tersebut memberikan uraian singkat tentang pertemuan Angulimala dengan Sang Buddha, dan tak mencatat berbagai kisah latar belakang yang kemudian digabungkan ke dalam cerita tersebut (seperti Angulimala menyatakan sumpah kepada gurunya). Kemudian kisah tersebut berlanjut ke jalan cerita yang sama. Menurut ulasan dari Dhammapāla, awalnya ia dinamai Hiṃsaka ('orang berbahaya') oleh sang raja yang khawatir, tetapi nama tersebut kemudian diganti. Sebagai contoh, suatu masalah yang mungkin menimbulkan pertanyaan adalah perubahan mendadak dari seorang pembunuh menjadi murid tercerahkan; kisah-kisah berikutnya mencoba untuk menjelaskan hal tersebut.



Sejumlah naskah pada masa berikutnya menunjukkan usaha para cendekiawan untuk "memperbaiki" karakter Angulimala, menjadikannya tampak sebagai manusia yang pada dasarnya baik tetapi terjebak oleh keadaan, daripada sekadar pembunuh keji semata. Dua ulasan tersebut tampaknya tidak dibuat sendiri-sendiri: Dhammapāla tampaknya telah menyalin atau hampir menafsirkan tulisan Buddhaghosa, meskipun menambahkan penjelasan tentang sejumlah inkonsistensi. Namun, kisah-kisah berikutnya juga mencantumkan berbagai mukjizat dengan sejumlah detail peristiwa yang cenderung mengalihkan maksud utama cerita. Kumpulan cerita Sanskerta berjudul Saṃyuktāgama dari mazhab Mūlasārwastiwāda kuno telah diterjemahkan ke dalam dua naskah Tionghoa (pada abad ke-4 sampai ke-5 Masehi) oleh mazhab Sarwāstiwāda dan Kāśyapīya kuno, dan juga memuat berbagai versi dari cerita tersebut. Salah satu relief kuno yang menggambarkan Angulimala dibuat sekitar abad ke-3 SM. Spontaneous abortion: gugur kandungan yang disebabkan oleh trauma kecelakaan atau sebab-sebab alami. Saat ayahnya menafsirkan pertanda-pertanda tersebut, sang raja bertanya apakah anak tersebut akan menjadi perampok tunggal atau memimpin kelompok penjahat. Versi tersebut kesannya memberikan pembenaran atas tindak pembunuhan yang dilakukan Angulimala. Sebagai pengakuan atas prestasi akademiknya yang luar biasa dan latar belakang keluarganya dari Brahmana yang terhormat, ia terpilih masuk ke Universitas Taxila yang tersohor.

댓글목록

등록된 댓글이 없습니다.

  • 주식회사 제이엘패션(JFL)
  • TEL 02 575 6330 (Mon-Fri 10am-4pm), E-MAIL jennieslee@jlfglobal.com
  • ADDRESS 06295 서울특별시 강남구 언주로 118, 417호(도곡동,우성캐릭터199)
  • BUSINESS LICENSE 234-88-00921 (대표:이상미), ONLINE LICENCE 2017-서울강남-03304
  • PRIVACY POLICY